CELAH DI BALIK WABAH

Pada masa pandemi Covid-19, diawali dari berita munculnya penyakit yang menyedot perhatian dunia. Tokoh Negara, politikus, dokter, akademisi menyampaikan berita yang sama mengerikan. Ketika para tokoh publik menceritakan dengan versi dan sudut pandang yang berbeda mulai diiringi rasa khawatir masyarakat golongan atas. Masyarakat bawah yang selama ini tidak peduli dengan perbincangan elit, para kelas elit, setelah beberapa bulan berlalu mulai merasa khawatir.

Kini perekenomian para kalangan bawah, kalangan pinggiran, yang selama ini terabaikan menjadi perhatian. Karena merekalah yang selama ini mengerjakan semua kebutuhan kalangan atas. Tanpa orang pinggiran tidak akan ada bola terlempar ke tengah. 

Tidak terlalu lama berselang pendidikan terdampak, pergerakan pertemuan tatap muka disulap menjadi konsep pjj, pembelajaran jarak jauh. Tidak hanya siswa dan wali, guru pun terhenyak. Praktisi pendidikan mengeluarkan jurus dan teori, mencari formula dengan keadaan negeri yang mayoritas tak mengerti IT. Konsep work from home tentu hanya sebagian kecil bisa dilaksanakan, hanya terbatas kalangan kantoran. Sahabatku para petani, pedagang keliling ? Sebagian guru daring, lalu bagaimana yang kebingungan ? 

Teringat tulisan bu kanjeng sebutan penulis ternama pemilik nama asli Sri Sugiastuti dengan judul "Ada Celah Di Balik Wabah". PGRI Musi Rawas berupaya menemukan celah. Diskusi bersama sekbid kominfo PGRI MURA mencoba menemukan celah, yang sebenarnya itu adalah hal lama yang sudah tidak asing bagi kami dan sebagian orang. Namun bisa jadi pilihan alternatif, bila kreatif. Sepakat kami berbagi dengan mengadakan pelatihan blog secara online, pelatihan dengan prinsip mudah, murah (gratis), manfaat terasa. Badan Pimpinan Organisasi (BPO) PGRI Mura dan Dinas Pendidikan menyambut hangat niat kami. Hingga pendaftar sampai 3 gelombang. Harapan PGRI blog dimanfaatkan guru untuk dapat mendukung tugasnya dengan kegiatan pembelajaran berbasis web. Semua pengalaman pelatihan daring bisa dimuat pada blog. Dengan memanfaatkan fungsi HTML blog akan semakin menarik. Guru harus semakin produktif, jika meninggalkan catatan harian pada sebuah buku, suatu saat hilang, terbakar, terselip tidak ditemukan, tulisan luntur oleh air, apakah harus menulis ulang ? 

Dengan konsep meninggalkan pengetahuan dan kebaikan melalui rekam jejak digital, maka pelatihan membuat blog, merupakan celah bagi PGRI untuk membuat karya nyata bagi guru dan anggotanya. Selamat kepada peserta gelombang I yang telah menyelesaikan tugas mandiri. Terseleksi 32 orang dari 45 orang, dari 62 calon peserta terdaftar. Komunitas bloger yang selama ini on air pelatihan tetap berdiskusi mempercantik blog. Dikemudian hari anggota dapat menjalin silaturahmi dengan kopi darat.

Daftar nama blog dan judul artikel, mulai artikel bebas dan artikel pendukung kegiatan pembelajaran dapat dilihat dan didownload pada menu bar Tugas Mandiri Gelombang I, Sementara peserta gelombang II sedang mengerjakan Tugas Mandiri silahkan klik pada menu bar gelombang II. Pada menu lain juga telah kami siapkan link buku pelajaran resmi bisa didwonload, silahkan klik sumber belajar.









Posting Komentar

13 Komentar